The official IELTS by IDP app is here! Download it today.
Memulai perjalanan menuju kesuksesan akademis atau profesional sering kali melibatkan pembuktian kemampuan bahasa Inggrismu. Bagi tenaga kesehatan di Indonesia, dua tes utama yang perlu dipertimbangkan adalah Occupational English Test (OET) dan International English Language Testing System (IELTS).
Namun bagaimana tes-tes ini dibandingkan dalam hal penilaian dan interpretasi hasil? Artikel ini memberikan perbandingan komprehensif terhadap sistem penilaian OET dan IELTS untuk membantumu membuat keputusan yang tepat tentang tes mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Tes bahasa Inggris OET dirancang khusus untuk profesional kesehatan dan menilai kemampuan bahasa Inggrismu dalam empat keterampilan utama: Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Setiap bagian diberi skor pada skala 0 hingga 500 dengan kelipatan 10, dengan skor dilaporkan sebagai nilai mulai dari A hingga E. Berikut adalah rincian sistem penilaian OET:
Grade A (450-500): Menunjukkan tingkat kemahiran yang sangat tinggi. Peserta tes dengan skor ini dapat berkomunikasi sangat efektif dengan pasien dan profesional kesehatan.
Grade B (350-440): Mewakili tingkat kemahiran yang tinggi, cocok untuk bekerja di lingkungan layanan kesehatan.
Grade C+ (300-340): Menunjukkan tingkat bahasa Inggris yang baik, yang mungkin memerlukan beberapa perbaikan.
Grade C (200-290): Menunjukkan kemahiran sedang, cocok untuk penggunaan terbatas dalam konteks perawatan kesehatan.
Grade D (100-190): Mencerminkan tingkat kemahiran yang rendah, tidak cocok untuk pendaftaran profesional.
Grade E (0-90): Menunjukkan kemahiran yang sangat terbatas.
Nilai tes OET berlaku selama dua tahun, sehingga memberikan waktu yang cukup bagi peserta tes dalam menggunakan hasilnya untuk keperluan pendaftaran profesional atau migrasi. Tes ini dirancang untuk mereplikasi skenario layanan kesehatan yang sebenarnya, menjadikan OET sangat relevan bagi mereka yang bekerja di bidang medis.
Setiap format tes OET menilai keterampilan khusus yang penting untuk komunikasi efektif di lingkungan layanan kesehatan, antara lain:
Di bagian OET Listening, peserta tes mendengarkan dialog dan monolog terkait layanan kesehatan. Ujian ini dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing dirancang untuk mengevaluasi kemampuanmu dalam memahami dan merespons berbagai materi audio terkait perawatan kesehatan. Skor diberikan berdasarkan kemampuan untuk memahami informasi dan konteks tertentu.
Bagian OET Reading dibagi menjadi tiga bagian: Bagian A menguji kemampuanmu dalam skimming dan scanning teks pendek untuk mendapatkan informasi spesifik; Bagian B menilai pemahaman teks singkat di tempat kerja; dan Bagian C mengevaluasi pemahaman tentang bagian-bagian yang berhubungan dengan perawatan kesehatan yang lebih panjang. Tes ini melibatkan teks terkait perawatan kesehatan dan menilai kemampuanmu untuk memahami dan menafsirkan materi tertulis.
Tes OET Writing mengharuskan peserta tes untuk membuat surat formal berdasarkan skenario tempat kerja pada umumnya. Skor didasarkan pada kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas dan akurat, menggunakan tone dan register yang sesuai. Peserta tes harus menunjukkan kemampuan mereka untuk mengatur konten secara logis, menggunakan bahasa yang tepat, dan mematuhi standar penulisan profesional.
Bagian OET Speaking melibatkan permainan peran berdasarkan skenario layanan kesehatan, dengan penilaian berfokus pada efektivitas komunikasi, kejelasan, dan kemampuan menyampaikan informasi dengan tepat. Bagian ini menilai kemampuanmu untuk terlibat dalam percakapan yang bermakna, memberikan instruksi yang jelas, dan merespons kekhawatiran pasien dengan empati.
International English Language Testing System (IELTS) adalah salah satu tes kecakapan bahasa Inggris yang paling dikenal secara global. Dibandingkan dengan pola berbasis nilai di OET, pola penilaian IELTS menggunakan sistem skor band untuk mengevaluasi kemahiran dalam empat keterampilan: Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Skor berkisar dari 0 hingga 9, dengan masing-masing kelompok mewakili tingkat kemahiran yang berbeda. Berikut penjelasan detail skor band IELTS:
Band 9 (expert user): Menggunakan bahasa secara penuh untuk kebutuhan operasional.
Band 8 (very good user): Menggunakan bahasa secara penuh untuk kebutuhan operasional dengan sesekali ketidakakuratan yang tidak sistematis.
Band 7 (good user): Menggunakan bahasa untuk kebutuhan operasional, dengan kesalahan sesekali.
Band 6 (competent user): Menggunakan bahasa umumnya efektif meskipun ada beberapa ketidakakuratan.
Band 5 (modest user): Menguasai sebagian bahasa, mengatasi makna keseluruhan dalam sebagian besar situasi.
Band 4 (limited user): Kompetensi dasar terbatas pada situasi yang umum.
Band 3 (extremely limited user): Menyampaikan dan memahami hanya makna umum dalam situasi yang sangat familiar.
Band 2 (intermittent user): Tidak ada komunikasi nyata yang dapat dilakukan kecuali untuk informasi paling dasar.
Band 1 (non-user): Pada dasarnya tidak ada kemampuan menggunakan bahasa tersebut.
Band 0: Tidak mencoba tes.
Nilai tes IELTS juga berlaku selama dua tahun. Tes ini diterima secara luas oleh lebih dari 12.000 organisasi di seluruh dunia, termasuk universitas, perusahaan, dan otoritas imigrasi. Setiap bagian IELTS mengevaluasi keterampilan bahasa tertentu yang penting untuk komunikasi efektif dalam berbagai konteks:
Bagian IELTS Listening, baik versi Academic dan General Training, menilai kemampuanmu dalam memahami gagasan utama, informasi rinci, pendapat, tujuan, dan sikap pembicara. Tes ini mencakup empat rekaman, di mana kamu akan menjawab 40 pertanyaan, termasuk pilihan ganda, mencocokkan, pelabelan rencana/peta/diagram, dan tugas penyelesaian.
Bagian IELTS Reading, yang membedakan antara tes Academic dan General Training, menilai kemampuanmu dalam memahami dan menafsirkan teks tertulis. Bagian ini juga berisi 40 pertanyaan, dengan skor diberikan untuk jawaban yang benar. Peserta tes harus menunjukkan kemampuan dalam membaca dan menafsirkan teks kompleks untuk mencapai skor band tinggi.
Bagian IELTS Writing mengevaluasi kemampuanmu untuk mengekspresikan diri dalam bahasa Inggris tertulis. Format tes bervariasi antara tes Academic dan General Training. Kamu memiliki waktu 60 menit untuk menyelesaikan kedua tugas, dengan alokasi yang disarankan sebesar 20 menit untuk Tugas 1 dan 40 menit untuk Tugas 2. Penilaian didasarkan pada koherensi, kohesi, sumber leksikal, jangkauan dan akurasi tata bahasa, serta respons tugas.
Tes IELTS Speaking terdiri dari wawancara tatap muka dengan penguji bersertifikat, baik untuk versi General Training dan Academic. Tes ini menilai penggunaan bahasa Inggris lisanmu dan terdiri dari tiga bagian. Penilaiannya didasarkan pada kelancaran dan koherensi, sumber leksikal, jangkauan dan akurasi tata bahasa, dan pengucapan.
Saat membandingkan skor tes OET dan IELTS, penting untuk memahami bagaimana sistem penilaian setiap tes diterjemahkan ke dalam tingkat kemahiran bahasa Inggris yang sebenarnya. Di bawah ini adalah perbandingan skor OET dan IELTS secara berdampingan:
Grade OET | Kisaran skor OET | IELTS band |
A | 450-500 | 8.0-9.0 |
B | 350-440 | 7.0-7.5 |
C+ | 300-340 | 6.5 |
C | 200-290 | 5.5-6.0 |
D | 100-190 | 4.0-5.0 |
E | 0-90 | Di bawah 4.0 |
Secara historis, baik OET maupun IELTS mempertahankan tingkat kelulusan yang tinggi, yang mencerminkan efektivitas keduanya dalam penilaian kecakapan bahasa Inggris. Namun, IELTS memiliki sejarah yang lebih panjang dan penerimaan yang lebih luas secara global, khususnya di kalangan institusi dan perusahaan.
Memahami perbedaan dalam penilaian dan konteks penerapannya dapat membantumu membuat keputusan yang lebih tepat tentang tes mana yang akan diambil. Baik kamu memilih OET karena fokusnya pada layanan kesehatan atau IELTS karena penerapannya yang luas, kedua tes tersebut diakui sebagai tolak ukur kecakapan bahasa Inggris yang dapat diandalkan di Indonesia.
Dalam hal preferensi institusi dan pemberi kerja, IELTS sering dianggap sebagai standar utama karena reputasinya yang sudah lama ada dan penerimaannya yang luas. IELTS diakui oleh lebih dari 12.000 organisasi di seluruh dunia, memberikan kesempatan luas kepada peserta tes untuk bekerja, belajar, dan migrasi.
Sistem penilaian yang transparan dan deskriptor yang telah ditentukan membantu institusi dan pemberi kerja menafsirkan skor dengan jelas, memastikan bahwa peserta tes dengan keterampilan bahasa yang diperlukan dipilih untuk berbagai peluang.
OET, meskipun sangat terspesialisasi bagi para profesional kesehatan, diterima oleh semakin banyak dewan dan layanan kesehatan. Namun, pengakuannya lebih terbatas dibandingkan penerimaan IELTS secara global.
Saat memilih antara OET dan IELTS di Indonesia, penting untuk melihat kisah sukses dari mereka yang telah memanfaatkan hasil ujian dan berhasil mencapai cita-cita akademis dan karier di luar negeri.
“Lokasi tes IELTS kebetulan dekat dari rumah saya, dan ini salah satu yang kerjasama dengan kedutaan Australia jadi sesuai sama kebutuhan saya yang ingin melanjutkan karier di sana.”
Dillon – Peserta tes IELTS, Jakarta
“Saya butuh hasil tes IELTS sebagai salah satu persyaratan untuk proses imigrasi, karena saya punya rencana untuk imigrasi ke Australia. Sehingga saya memilih IELTS untuk melengkapi dokumen saya.”
Bianca - Peserta tes IELTS, Jakarta
Siap untuk mengambil langkah selanjutnya dalam mencapai tujuan profesional dan akademismu? Entah kamu sedang mempertimbangkan OET atau IELTS, IDP siap membimbingmu melalui setiap prosesnya. Dari memahami skor masuk IELTS hingga mengetahui kapan harus memilih IELTS dibandingkan tes bahasa Inggris lainnya, tim kami yang berpengalaman akan memberikan saran, tes latihan gratis, dan dukungan pribadi untuk membantumu mencapai target skor yang diinginkan.
Siap memulai perjalananmu? Hubungi kami sekarang di 0822 6008 0073 atau email ke ielts.indonesia@idp.com untuk memulai!